Jakarta,Indonesia -- Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengajak imam masjid dan ustazah majelis taklim se-Jakarta Timur untuk mendoakan a...
Jakarta,Indonesia -- Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mengajak imam masjid dan ustazah majelis taklim se-Jakarta Timur untuk mendoakan agar pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menang di Pikada DKI Jakarta putaran kedua.

"Mari kita bersama-sama doakan Ahok-Djarot agar menang di Pilgub putaran kedua," kata Nusron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (27/3), seperti dilansir dari Antara.
Nusron yang melakukan istigosah insaniyah di Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu malam (26/3) juga memberikan arahan kepada mereka untuk menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan berdasarkan agama) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan berdasarkan kemanusiaan).
Nusron Wahid saat ini menjabat sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) DPP Partai Golkar. Di Pilkada DKI Jakarta, Golkar adalah salah satu partai pendukung Ahok-Djarot bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PPP versi Djan Faridz, NasDem, dan Partai Hanura.Menurut Nusron, memilih pemimpin tak melulu mengedepankan faktor agama.
Ia pun menukil perkataan salah satu pemikir Islam Abad Pertengahan, Ibnu Taimiyah, mengenai pentingnya mempertimbangkan sifat adil dalam memilih pemimpin. Menurut dia, menjaga keduanya

"Mari kita bersama-sama doakan Ahok-Djarot agar menang di Pilgub putaran kedua," kata Nusron dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (27/3), seperti dilansir dari Antara.
Nusron yang melakukan istigosah insaniyah di Ciracas, Jakarta Timur pada Minggu malam (26/3) juga memberikan arahan kepada mereka untuk menjaga ukhuwah Islamiyah (persaudaraan berdasarkan agama) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan berdasarkan kemanusiaan).
Nusron Wahid saat ini menjabat sebagai Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia I (Jawa dan Sumatera) DPP Partai Golkar. Di Pilkada DKI Jakarta, Golkar adalah salah satu partai pendukung Ahok-Djarot bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PPP versi Djan Faridz, NasDem, dan Partai Hanura.Menurut Nusron, memilih pemimpin tak melulu mengedepankan faktor agama.
Ia pun menukil perkataan salah satu pemikir Islam Abad Pertengahan, Ibnu Taimiyah, mengenai pentingnya mempertimbangkan sifat adil dalam memilih pemimpin. Menurut dia, menjaga keduanya
merupakan bagian dari syarat untuk menjadi muslim ahlussunnah wal jamaah.
NUSRON WAHID PARTAI GOLKAR MENGAJAK ULAMA DOAKAN AHOK AGAR MENANG PILKADA PUTARAN KE 2

"Dalam hadis riwayat Ibnu Umar disebutkan, untuk menjadi ahlussunnah wal jamaah adalah tidak mengkafirkan ahlul kiblat yang lain. Untuk itu, harus menjaga ukhuwah Islamiyah," kata Nusron kepada para imam masjid dan ustazah se-Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu Nusron juga mengimbau agar para imam masjid dan ustazah turut serta menyampaikan pada jamaah agar tidak perlu takut dianggap kafir dalam memilih salah satu pemimpin tertentu.
"Kata Ibnu Taimiyah, memilih pemimpin itu yang utama adalah adil. Kalau ada muslim yang adil, bagus. Kalau ada muslim belum terbukti adil, ya yang terbukti adil saja. Jadi, intinya yang adil dan maslahat. Ahok terbukti adil dan membawa maslahat," ujarnya.
Pernyataan Nusron tersebut disepakati oleh Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Ahmad Zahari. Menurut dia, pemimpin harus sosok yang memihak pada kepentingan muslim, bukan hanya yang seolah-olah paling muslim.
"Kami sepakat pilih pemimpin yang menyejahterakan imam masjid," kata Zahari
NUSRON WAHID PARTAI GOLKAR MENGAJAK ULAMA DOAKAN AHOK AGAR MENANG PILKADA PUTARAN KE 2

"Dalam hadis riwayat Ibnu Umar disebutkan, untuk menjadi ahlussunnah wal jamaah adalah tidak mengkafirkan ahlul kiblat yang lain. Untuk itu, harus menjaga ukhuwah Islamiyah," kata Nusron kepada para imam masjid dan ustazah se-Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu Nusron juga mengimbau agar para imam masjid dan ustazah turut serta menyampaikan pada jamaah agar tidak perlu takut dianggap kafir dalam memilih salah satu pemimpin tertentu.
"Kata Ibnu Taimiyah, memilih pemimpin itu yang utama adalah adil. Kalau ada muslim yang adil, bagus. Kalau ada muslim belum terbukti adil, ya yang terbukti adil saja. Jadi, intinya yang adil dan maslahat. Ahok terbukti adil dan membawa maslahat," ujarnya.
Pernyataan Nusron tersebut disepakati oleh Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Ahmad Zahari. Menurut dia, pemimpin harus sosok yang memihak pada kepentingan muslim, bukan hanya yang seolah-olah paling muslim.
"Kami sepakat pilih pemimpin yang menyejahterakan imam masjid," kata Zahari
Sumber:www.topnews23h.tk
COMMENTS