MAGELANG - Kemunculan nama salah satu pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dalam naskah uji coba ujian nasi...
MAGELANG - Kemunculan nama salah satu pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, dalam naskah uji coba ujian nasional (UN) Bahasa Indonesia tingkat SMP, atau sederajad se-Kota Magelang, menjadi atensi kalangan DPRD.

Sejumlah fraksi di DPRD Kota Magelang menilai, politisasi di dunia pendidikan merupakan perbuatan kurang etis. Sebab, hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu kritik dan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.
Terlebih, persoalan Pilkada DKI kini tengah heboh.
Disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat, Waluyo, bahwa kasus semacam ini sebenarnya bukan

Sejumlah fraksi di DPRD Kota Magelang menilai, politisasi di dunia pendidikan merupakan perbuatan kurang etis. Sebab, hal tersebut dikhawatirkan dapat memicu kritik dan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.
Terlebih, persoalan Pilkada DKI kini tengah heboh.
Disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat, Waluyo, bahwa kasus semacam ini sebenarnya bukan
pertama kali terjadi.
Di luar daerah, saat pemilihan presiden (pilpres) tahun 2014 lalu, pernah terjadi kasus serupa.
Kejadian itu bahkan sempat menimbulkan kritik keras, terutama dari kalangan lawan politik salah satu calon yang dicantumkan.
Namun, menurutnya, konteks di Kota Magelang terkait pencatutan nama tokoh politik dalam naskah uji coba UN ini bukan masalah yang sangat fatal, jika dibandingkan dengan kasus pilpres tiga tahun silam.
Walau begitu, kejadian itu, dianggapnya bernuansa politis sangat kuat.
"Pendidikan politik bagi siswa memang sangat penting. Tapi, dengan pencantuman salah satu pasangan calon seperti itu, saya kira bukan lagi pendidikan politik, namun lebih mengarah pada politisisasi pendidikan dan itu dampaknya negatif," tandasnya, Kamis (23/3/17). (tribunjogja.com)
Sumber:www.ahokerja.com
Di luar daerah, saat pemilihan presiden (pilpres) tahun 2014 lalu, pernah terjadi kasus serupa.
Kejadian itu bahkan sempat menimbulkan kritik keras, terutama dari kalangan lawan politik salah satu calon yang dicantumkan.
Namun, menurutnya, konteks di Kota Magelang terkait pencatutan nama tokoh politik dalam naskah uji coba UN ini bukan masalah yang sangat fatal, jika dibandingkan dengan kasus pilpres tiga tahun silam.
Walau begitu, kejadian itu, dianggapnya bernuansa politis sangat kuat.
"Pendidikan politik bagi siswa memang sangat penting. Tapi, dengan pencantuman salah satu pasangan calon seperti itu, saya kira bukan lagi pendidikan politik, namun lebih mengarah pada politisisasi pendidikan dan itu dampaknya negatif," tandasnya, Kamis (23/3/17). (tribunjogja.com)
Sumber:www.ahokerja.com
COMMENTS