Eko Patrio sebut Jakarta tak butuh Ahok yang hanya pande ngomel tapi prestasi NOL. Partai politik yang megusung pasangan Ahok-Djarot meyakin...
Eko Patrio sebut Jakarta tak butuh Ahok yang hanya pande ngomel tapi prestasi NOL. Partai politik yang megusung pasangan Ahok-Djarot meyakini jagonya akan terpilih di Pilgub DKI Jakarta dengan alasan Ahok dan Djarot dianggap telah berhasil memimpin Jakarta.
Namun lain cerita dengan pendukung partai politk pengusung Agus-Sylvi. Eko Hendro Purnomo atau lebih dikenal dengan nama Eko Patrio selaku Ketua DPW PAN DKI Jakarta mempertanyakan apa saja yang telah diraih oleh Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia mencontohkan bahwa Ahok tidak mampu membawa DKI meraih serapan Angaran yang tinggi.
"Sekarang yang saya pertanyakan adalah, pertanyaan saya membuktikan dalam sisi apa? Daya serapnya lemah ya, bahasanya juga frontal dan tidak baik. Apa coba? Kalau dari BPK tidak baik juga, lalu dari Kemenpan RB tidak baik juga, apa yang akan didapat?" kata Eko Patrio saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta.
Eko juga menambahkan dari sisi keikutsertaan Provinsi Jakarta dalam berbagai ajang, Ahok tidak mampu membawa Ibu Kota Negara
Namun lain cerita dengan pendukung partai politk pengusung Agus-Sylvi. Eko Hendro Purnomo atau lebih dikenal dengan nama Eko Patrio selaku Ketua DPW PAN DKI Jakarta mempertanyakan apa saja yang telah diraih oleh Ahok selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia mencontohkan bahwa Ahok tidak mampu membawa DKI meraih serapan Angaran yang tinggi.
"Sekarang yang saya pertanyakan adalah, pertanyaan saya membuktikan dalam sisi apa? Daya serapnya lemah ya, bahasanya juga frontal dan tidak baik. Apa coba? Kalau dari BPK tidak baik juga, lalu dari Kemenpan RB tidak baik juga, apa yang akan didapat?" kata Eko Patrio saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta.
Eko juga menambahkan dari sisi keikutsertaan Provinsi Jakarta dalam berbagai ajang, Ahok tidak mampu membawa Ibu Kota Negara
untuk menjadi juara.
"Adipura bagaimana? PON bagaimana? Terus MTQ bagaimana coba? Dulu zaman sebelum Ahok, unggul, PON bagus, MTQ bagus juga dapat juara 1," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Eko juga mengklaim Ahok banyak tidak disukai oleh warga Jakarta karena memiliki tutur kata yang sangat buruk.
"Bahasanya frontal. Bahasa yang dibangun tidak baik, warga Jakarta butuh pemimpin yang komunikasinya dibangun dengan bagus, ibu-ibu tidak diomelin terus tidak perlu mengungkapkan hal yang tidak baik, banyak masyarakat Jakarta yang membutuhkan sosok yang baik dan tidak berbicara dengan kotor dan kasar," ujarnya.
"Jakarta tidak butuh Ahok karena Ahok hanya pandai omelin orang tapi prestasi aja nol," lanjutnya.
Ia juga menuturkan bahwa melalui alasan tersebut, penyebab elektabilitas Ahok oleh sejumlah lembaga survei menurun. Maka dari itu, pria yang akrab disapa dengan nama Eko Patrio ini meyakini Ahok dapat dikalahkan dengan mudah dalam Pilgub DKI kali ini. Terlebih dari sejumlah survei elektabilitas dan popularitas pasangan yang diusung oleh partainya, Agus-Sylvi terus meningkat. (Ratu Berita)
"Adipura bagaimana? PON bagaimana? Terus MTQ bagaimana coba? Dulu zaman sebelum Ahok, unggul, PON bagus, MTQ bagus juga dapat juara 1," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Eko juga mengklaim Ahok banyak tidak disukai oleh warga Jakarta karena memiliki tutur kata yang sangat buruk.
"Bahasanya frontal. Bahasa yang dibangun tidak baik, warga Jakarta butuh pemimpin yang komunikasinya dibangun dengan bagus, ibu-ibu tidak diomelin terus tidak perlu mengungkapkan hal yang tidak baik, banyak masyarakat Jakarta yang membutuhkan sosok yang baik dan tidak berbicara dengan kotor dan kasar," ujarnya.
"Jakarta tidak butuh Ahok karena Ahok hanya pandai omelin orang tapi prestasi aja nol," lanjutnya.
Ia juga menuturkan bahwa melalui alasan tersebut, penyebab elektabilitas Ahok oleh sejumlah lembaga survei menurun. Maka dari itu, pria yang akrab disapa dengan nama Eko Patrio ini meyakini Ahok dapat dikalahkan dengan mudah dalam Pilgub DKI kali ini. Terlebih dari sejumlah survei elektabilitas dan popularitas pasangan yang diusung oleh partainya, Agus-Sylvi terus meningkat. (Ratu Berita)
COMMENTS