Disebut namanya masuk dalam daftar penerima uang 'panas' suap proyek KTP elektronik (e-KTP), Ahok angkat bicara. Dalam sebuah wawa...
Disebut namanya masuk dalam daftar penerima uang 'panas' suap proyek KTP elektronik (e-KTP), Ahok angkat bicara.
Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Don Bosco Selamun, Ahok buka betapa memalukannya kelakuan oknum-oknum di dalam DPR RI.

Kasus suap proyek e-KTP telah menyeret banyak nama oknum legislator komisi II DPR RI dimana Ahok pernah anggota dari komisi II DPR RI.
Dalam sebuah wawancara, Ahok beber 'jebakan' yang membuat namanya masuk dalam daftar penerima uang suap tersebut.
Pertanyaanya, benarkah Ahok menerima uang tersebut?
Berikut kutipan wawancara Ahok bersama presenter Don Bosco Selamun, seperti dikutip dari akun youtube Newsindo co :
Ahok : Saya yakin oknum di dewan itu kalau bagi-bagi duit gak berani kasi ke saya. Duit perjalanan dinas saja saya balikin kok. Itu yang saya katakan karakter. Tapi kemudian disebut e-KTP. 36 atau 37 anggota terima uang berkisar 13-18 ribu USD, berarti seratusan juta ya untuk sekian tahun. Saya kadang-kadang lucu saja. Saya, operasional wakil gubernur saja kalau gak kepake saja
Dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Don Bosco Selamun, Ahok buka betapa memalukannya kelakuan oknum-oknum di dalam DPR RI.

Kasus suap proyek e-KTP telah menyeret banyak nama oknum legislator komisi II DPR RI dimana Ahok pernah anggota dari komisi II DPR RI.
Dalam sebuah wawancara, Ahok beber 'jebakan' yang membuat namanya masuk dalam daftar penerima uang suap tersebut.
Pertanyaanya, benarkah Ahok menerima uang tersebut?
Berikut kutipan wawancara Ahok bersama presenter Don Bosco Selamun, seperti dikutip dari akun youtube Newsindo co :
Ahok : Saya yakin oknum di dewan itu kalau bagi-bagi duit gak berani kasi ke saya. Duit perjalanan dinas saja saya balikin kok. Itu yang saya katakan karakter. Tapi kemudian disebut e-KTP. 36 atau 37 anggota terima uang berkisar 13-18 ribu USD, berarti seratusan juta ya untuk sekian tahun. Saya kadang-kadang lucu saja. Saya, operasional wakil gubernur saja kalau gak kepake saja
balikin 3-4 miliar. Padahal saya bisa palsuin kuitansi toh, kan sah. Itu saja saya balikin kok. Terus selama perjalanan dinas ke Spanyol, itu uang puluhan juta kok saya juga nanggung. Perjalanan dinas yang tiap minggu, ada juga rapat saya juga balikin. Apa karakter saya hina sekali mau terima uang KTP seratus jutaan! Kan saya cecurut toh. Cecurut yang tidak masuk namanya. Tapi karena saya anggota DPR komisi II tentu masuk.
Don : Pasti ada dalam daftarnya, tapi anda lebih dari 1.000 persen tidak pernah menerimanya?
Ahok : Daftar anggota dewan. Dia mengasumsikan semua anggota dewan, anggota juga dapat. Yang kecil-kecil gitu lho. Yang gede-gede disebut namanya. Nah sekarang saya tanya balik, kalau anda mengasumsikan saya dapat, harus buktikan dong darimana saya ambil uang itu! Terus bandingkan dong dengan karakter saya, yang miliaran kagak gua ambil. Terus perjalanan dinas yang pendek-pendek, coba cek. Yang paling jelas, gini deh. Saya sudah tulis di website saya yang perjalanan ke Maroko. Anda periksa saya di DPR, boleh gak ambil uang ke Maroko dan Spanyol? Gak ada tuh media yang tulis!
Don : Pasti ada dalam daftarnya, tapi anda lebih dari 1.000 persen tidak pernah menerimanya?
Ahok : Daftar anggota dewan. Dia mengasumsikan semua anggota dewan, anggota juga dapat. Yang kecil-kecil gitu lho. Yang gede-gede disebut namanya. Nah sekarang saya tanya balik, kalau anda mengasumsikan saya dapat, harus buktikan dong darimana saya ambil uang itu! Terus bandingkan dong dengan karakter saya, yang miliaran kagak gua ambil. Terus perjalanan dinas yang pendek-pendek, coba cek. Yang paling jelas, gini deh. Saya sudah tulis di website saya yang perjalanan ke Maroko. Anda periksa saya di DPR, boleh gak ambil uang ke Maroko dan Spanyol? Gak ada tuh media yang tulis!
sumber;www.ahokerja.com
COMMENTS